Isi Artikel

Hi Sobat Qneksi! Siapa di antara kalian yang saat ini sedang merasa kurang menonjol di lingkungan kerja atau pertemanan kalian? Atau ada enggak yang merasa diri kalian itu lumayan FOMO (Fear of Missing Out)? Tenang, kalau sebagian dari Sobat Qneksi sedang merasa ingin lebih eksis lagi, maka memahami personal branding masing-masing adalah kuncinya. Di sini kita akan mengulasnya sebagai bentuk keberanian kita dalam mengambil tanggung jawab atas bagaimana cara kita menampilkan diri sendiri di media sosial.

Personal branding yang tepat akan sangat membantu diri kita, baik dalam pergaulan hingga proses membangun karir. Kita dapat membangunnya dengan menonjolkan ciri khas atau karakter unik kita lewat saluran media-media sosial. Harapannya, karakter yang kita munculkan akan menghasilkan impresi yang positif di persepsi orang lain yang melihat media sosial kita. Sebelum membahas cara membangun personal branding dengan lebih dalam, perlu kita pahami dulu definisinya.

Talk About Personal Branding

1. Apa Itu Personal Branding?

Personal branding atau citra diri dapat didefinisikan sebagai cara untuk menciptakan citra diri yang unik agar diterima secara positif oleh orang lain. Dalam konteks karir, citra diri yang baik dapat membuat sudut pandang bahwa kita adalah sosok yang ahli atau relevan pada suatu industri. Tentunya kita memang harus benar-benar memiliki keahlian pada industri terkait. Dalam membangunnya, citra diri tidak boleh dibuat-buat atau berpura-pura menjadi orang lain. Melalui personal branding yang benar, orang yang mengikuti kita di media sosial akan bertambah.

Kemungkinan kita untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan citra diri juga akan meningkat. Kemudian jika kita memiliki bisnis tertentu, maka penjualan juga bisa meningkat. Tetapi membangunnya bukanlah proses yang singkat. Prosesnya memerlukan perencanaan, kerja keras, dan konsistensi untuk mendapatkan hasil yang baik nantinya. Kita juga perlu menerima saran dan kritik orang lain yang melihat proses kita. Pada fase awal membangun citra diri, kita perlu menjawab setidaknya tiga pertanyaan utama, yaitu:

  • Siapa target audiens atau orang-orang yang akan tertarik dengan kita nantinya?
  • Nilai atau karakter apa yang ingin kita munculkan untuk audiens?
  • Mengapa orang-orang perlu menjadi audiens kita?
  • Jawaban dari tiga pertanyaan ini akan menjadi pernyataan utama sekaligus fondasi dalam proses membangun citra diri kita nantinya.

2. Mengapa Personal Branding Penting?

Hal ini penting untuk membangun kredibilitas pada diri kita. Persaingan di dalam mendapatkan pekerjaan atau berbisnis saat ini sudah semakin ketat. Sehingga selain kita perlu berusaha untuk menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari, kita juga perlu menjadi unik atau cukup berbeda dari yang lain agar tetap dilirik oleh orang-orang. Citra diri yang dibangun pada media sosial, seperti di Instagram misalnya, dapat menjadi semacam portofolio online kita yang dapat dilihat oleh para pengguna lainnya. Citra diri yang pas membuat kita eksis, seperti lebih banyak orang yang mengenal kita dan memperlihatkan kepada mereka semua nilai atau karakter apa yang kita perjuangkan.

3. Bagaimana Cara Meningkatkan Kualitas Personal Branding?

Ketika mulai membangun citra diri, selalu evaluasi saran serta kritik dari orang-orang dan pastikan respon yang kita lakukan selalu selaras dengan pernyataan utama personal branding kita. Pelan tapi pasti, kesetiaan kita pada pernyataan utama personal branding yang kita bangun akan membuahkan hasil yang baik untuk diri kita. Berikut ini juga ada empat hal yang perlu kita perhatikan agar proses yang kita jalani senanatiasa mengalami kemajuan, yaitu: Lakukan riset dan tajamkan pernyataan utama personal branding kita. Tentukan profil audiens yang menjadi target dan evaluasi orang-orang lain yang mungkin berpotensi menjadi pesaing kita.

Rancang strategi citra diri kita. Tentukan parameter-parameter keberhasilan usaha kita saat membangun citra diri dalam beragam satuan waktu, misal seperti target mingguan, bulanan, bahkan hingga tahunan. Jangan sungkan untuk merayakan keberhasilan yang tercapai. Sebaliknya, jangan ragu untuk mengevaluasi diri apabila parameter keberhasilan yang kita tetapkan belum terpenuhi.

  • Amati perkembangan citra diri kita. Siapkan cara mempromosikan tanggapan positif dari audiens terhadap media sosial kita, serta rencanakan respon untuk tanggapan yang sifatnya negatif.
  • Tingkatkan kesadaran dan kepedulian orang lain terhadap citra diri kita melalui pemilihan saluran atau media yang tepat. Pilihlah saluran atau media yang sesuai dengan kenyamanan kita pribadi dan relevan dengan audiens yang menjadi target.
  • Berdasarkan hal-hal tersebut, Qneksi memiliki beberapa saran parameter sederhana untuk menilai berhasil atau tidaknya usaha kita dalam membangun citra diri di media sosial: Jumlah orang yang menyukai atau berinteraksi dengan konten kita di media sosial mengalami peningkatan.
  • Audiens mulai membicarakan dan menyebarkan informasi baik terkait diri kita di media sosial mereka.
  • Ada pihak tertentu yang mulai mengkontak kita untuk melakukan kerja sama, mengerjakan proyek tertentu, atau mengundang kita untuk berdiskusi akan suatu hal yang relevan dengan pernyataan utama citra diri kita.

4. Apa Yang Bisa Membuatnya Tidak Berhasil?

Perlu kita sepakati bersama bahwa membangun citra diri bukanlah hal yang mudah. Proses ini memakan waktu dan menguras tenaga yang banyak dari diri kita. Seperti misalnya ketika upaya personal branding kita mendapatkan komentar negatif dari orang lain. Tentunya hal semacam itu akan cukup membuat kita berpikir ulang apakah upaya membangun citra diri yang kita lakukan sudah tepat atau belum. Bahkan tidak jarang komentar atau testimoni negatif dapat membuat kita menyerah dalam membangun citra diri. Berikut ini adalah beberapa poin yang menurut Qneksi dapat menggagalkan upaya membangun personal branding yang sedang kita lakukan di media sosial:

  • Mengabaikan orang lain (influencer) dengan karakter personal branding yang mirip dengan kita.
  • Mengabaikan atau tidak menjalin interaksi dengan para pengikut kita (audiens) di media sosial.
  • Membuat konten-konten yang di bawah standar, baik standar dari diri kita pribadi maupun standar tren yang sedang berjalan.
  • Pernyataan utama personal branding yang tidak tepat karena kurangnya riset pada fase awal membangun citra diri.
  • Tidak konsisten dalam merawat upaya personal branding yang sedang dijalankan.
  • Tidak berpikir untuk menjalani upaya membangun personal branding dalam jangka waktu yang panjang.

5. Tips Dari Qneksi

Qneksi memiliki beberapa tips agar personal branding yang kalian lakukan tidak gagal, bahkan diharapkan tips-tips kami akan membuat citra diri kalian mendapatkan hasil positif. Berikut ini tujuh tips dari Qneksi:

  • Berusahalah menjadi autentik, jujur kepada diri kalian sendiri dan jangan berpura-pura menjadi orang lain
  • Membuat konten tulisan seperti blog, bisa di Medium, Blogger, WordPress, atau bisa juga mengolahnya menjadi feed post di media sosial seperti Instagram atau LinkedIn.
  • Tonjolkan nilai atau karakter utama dari citra diri kalian secara konsisten, bisa mengacu kepada hobi, minat / bakat, hingga keahlian / disiplin ilmu yang kalian kuasai.
  • Jaga konsistensi, baik dari sisi waktu publikasi konten maupun dari sisi substansi kontennya sendiri, sesuaikan dengan nilai atau karakter utama personal branding yang ingin kalian bangun.
  • Menjalin relasi dan membuat jejaring, berinteraksilah dengan orang-orang lain yang juga sedang membangun citra diri di ranah yang mirip dan juga dengan audiens kalian.
  • Berpikirlah dan bertindaklah sebagai kreator konten, karena melalui konten-kontenlah upaya personal branding kita dapat tersampaikan kepada target audiens kalian.
  • Buatlah upaya personal branding yang sesuai dengan kemampuan kalian, sehingga konten yang kalian buat akan relevan, bagus, dan optimal.

Demikianlah tips dan informasi terkait personal branding di media sosial yang dapat Qneksi bagikan kepada Sobat Qneksi semua. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi pertimbangan kalian dalam membangun citra diri. Untuk informasi-informasi bermanfaat lainnya, kalian bisa langsung cek juga media sosial Instagram kita.

Artikel Terkait
Glints vs Qneksi. Platform mana yang terbaik untuk mencari kerja?
Hiring
Glints vs Qneksi. Platform mana yang terbaik untuk mencari kerja?
Catatan! Ini dia 6 tips mencari pekerjaan di masa pandemi
Hiring
Catatan! Ini dia 6 tips mencari pekerjaan di masa pandemi